Buang Sampah dapat Uang, Cukup Klik Aplikasi Jemput Sampah

Sampah merupakan “permasalahan” yang harus kita selesaikan bersama, pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali para akademisi. Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir melalui pendekatan ekonomi sirkular tentunya akan berdukung program SDGs point 15 mengenai Ekosistem Daratan.

Universitas Telkom melalui kolaborasi sivitas akademika dari Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) dan Fakultas Ilmu Terapan (FIT) menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan Pembuatan dan Implementasi penggunaan platform penjemputan sampah on-demand yang akan diolah dan dikelola oleh Komunitas Muda Berseri, Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk Kab. Bandung.

Pada Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) diharapkan dapat terwujudnya SDGs poin 15 yaitu mengurangi penumpukan sampah, pengolahan sampah lebih lancar dengan volume yang konsisten setiap minggunya dan memberikan efek sosial ekonomi kepada masyarakat sekitar dari hasil pengolahan sampah, ujar Dr. Astadi Pangarso selaku Ketua PkM.

“Dalam program ini berusaha untuk mengurangi penumpukan sampah secara berlebih melalui system penjemputan sampah On-Demand bagi masyarakat di Desa Rancatungku. Selain itu, dari pemberdayaan UMKM kami berusaha untuk memberi wadah bagi UMKM Komunitas melalui Komunitas Muda Berseri”.

Pengelolaan sampah bukanlah sesuatu yang mudah, banyak hambatan dalam melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mulai peduli terhadap kelestarian lingkungan dan ekosistem yang sekarang mulai rusak dikarenakan pembuangan sampah secara sembarangan, ujar Ketua Komunitas Muda Berseri, Bapak Defi Fahrur Rozi.

Dengan adanya kolaborasi dari sivitas akademika dengan komunitas Muda Berseri diharapkan dapat dilakukan kegiatan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dapat berjalan secara kontinu dan bernilai ekonomis. Untuk mempermudah kegiatan tersebut Tim kolaborasi PkM FKB dan FIT merancang suatu platform sistem penjemputan samapah terpadu yang bersifat on-demand, sehingga penumpukan sampah pada lingkungan warga dapat segera teratasi. Terakhir Tim PkM Kolaborasi FKB dan FIT juga menyerahkan bantuan sarana pendukung penjemputan sampah yang dikelola Komunitas Muda Berseri.

Harapan kedepan kegiatan dan program ini menjadi sebuah desa pencontohan di Desa Rancatungku Kabupaten Bandung. Pada kegiatan PkM Kolaborasi sebelumnya, tim PkM Kolaborasi sudah berhasil membangun Bank Sampah Digital serta sarana edukasi bank sampah digital di Desa Rancatungku yang kemudian dilanjutkan dengan sistem pengangkutan sampah khususnya sampah organik yang bersifat On-Demand sehingga gerakan Desa BERSERI di desa Rancatungku dapat mencapai Zero Waste dan berdampak sosial ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *