Mengenal Integrated Marketing Communication bersama dosen Telkom University
Menghadapi dunia pemasaran yang saat ini sangat dinamis tentu diperlukan pengetahuan yang tepat. Komunikasi Pemasaran Terintegrasi atau Integrated Marketing Communication memang bukan sebuah kalimat yang tak asing di telinga kita, apalagi di kalangan pelajar. Padahal penerapan IMC muncul di keseharian kita mulai dari iklan di billboard, tayangan di televisi dan radio, endorsement di YouTube dan banyak lainnya. Gambaran ini lah yang akan diberikan oleh para dosen Telkom University dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan Pelatihan Digital IMC untuk Membangun Semangat Kewirausahaan di SMAN 10 Bandung. Pada Hari Rabu tanggal 26 September 2018 yang lalu dimana kurang lebih 75 orang pelajar di SMAN 10 diberikan pengetahuan mengenai IMC yang dikaitkan dengan kegiatan atau program kewirausahaan yang juga dilakukan di berbagai sekolah di Kota Bandung.
Dalam kegiatan tersebut para dosen memberikan materi secara bergantian mulai dari penjelasan mengenai Komunikasi Pemasaran Terpadu, konsep IMC tersebut di era digital 4.0, Bauran Komunikasi Pemasaran, dan bagaimana menjadi seorang wirausahawan masa kini yang siap menghadapi berbagai tantangan. “ Memahami Komunikasi Pemasaran Terpadu memberikan nilai tambah dalam menjalankan konsep pemasaran masa kini yang harus kreatif, konsisten, dan tentunya harus sejalan dengan konsep konvergensi media dalam media baru. Konsep ini menjelaskan secara rinci bagaimana bauran komunikasi pemasaran diselaraskan dengan konsep konvergensi media untuk mengotimalkan berbagai upaya pemasaran” ujar Itca Istia salah satu dosen pemateri dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini.
Pelatihan Digital IMC untuk Membangun Semangat Kewirausahaan dimaksudkan untuk memberikan sebuah gambaran mengenai kegiatan penyusunan strategi pemasaran khususnya yang memanfaatkan media baru. Sebagaimana disampaikan ketua kegiatan Dini Salmiyah “ Sekarang bukan bicara iklan di media konvensional tapi bagaimana pemanfaatan media konvensional yang ditunjang oleh pemanfaatan media baru” Dini melanjutkan “ Tapi kan pesannya gak mungkin yang satu bilang A yangsatu bilang C, atau yang ini warna biru yang itu warna merah. Konsumen akan pusing dengan pesan yang disampaikan.”
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat, yang dilatarbelakangi oleh program yang dimiliki sekolah kepada para siswa yang selaras dengan pesan Pemerintah untuk turut mengembangkan kewirausahaan di Indonesia. Pelatihan ini juga diharapkan memberikan manfaat terkait wawasan dan kemampuan dalam memulai usaha. “ Melalui kegiatan ini kita sebetulnya ingin memberikan penguatan pemahaman tentang konsep konvergensi dan IMC agar para siswa yang jelas jelas lebih memiliki kesadaran teknologi yang tinggi. Sehingga lebih mampu memanfaatkan berbagai media baru ini untuk menyampaikan pesan pemasaran.” ujar Dini, salah satu dosen di konsentrasi komunikasi pemasaran di prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis.