Para Siswa Belajar Menjadi Jurnalis Masa Kini
Ada yang sedikit berbeda di aula SMAN 20 Bandung pada hari Kamis pagi tanggal 27 September 2018 kemarin. Tampak puluhan siswa mendengarkan paparan materi dari dosen Telkom University khususnya dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis mengenai jurnalisme warga atau yang lebih dikenal dengan citizen journalism.
Dalam kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Media Baru bagi siswa Sekolah Menengah Atas dalam Citizen Journalism tersebut para dosen Universitas Telkom menyampaikan materi terkait dengan jurnalisme warga dan tentunya keberadaan media baru yang merubah peta penggunaan media saat ini.
Rana Akbari salah satu dosen pemateri yang juga memiliki pengalaman sebagai jurnalis professional menyampaikan bahwa perubahan perilaku dalam mengkonsumsi media juga terkait dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan berbagai platform media baru. “ Perlu dipahami setiap media memiliki karakter yang berbeda, media baru tentu berbeda dengan media konvensional. Lebih ekstrim lagi ketika bicara media sosial sebagai sumber informasi atau platform nirbiaya yang bersifat terbuka.” Rana melanjutkan “ konsep kredibiltas sumber, cek dan ricek, dan privasi harus dilihat lebih jauh. Hoaks ini salah satu yang perlu dicermati. Dengan pelatihan ini kita coba memberikan pemahaman dasar terkait keberadaan media baru dan prinsip dalam jurnalisme.” Rana menutup “ Dengan pengetahuan yang cukup selain kita menjadi seorang pembaca yang bijak tentu juga menjadi penulis atau kreator yang baik.”
Pelatihan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini juga tidak terlepas dari peran ketua pelaksananya, Adi Bayu Mahadian yang memang memiliki ketertarikan dengan perilaku penggunaan media khususnya di media baru. “Beberapa waktu yang lalu kami tim peneliti dari kampus melakukan pemetaan kemampuan digital di beberapa sekolah. Memang di sekolah tingkat pertama sedangkan yang ini di tingkat atas, tetapi gambarannya kurang lebih sama ” ujar Adi.” Ini sejalan dengan hasil riset kita bahwa dalam menggunakan gadget mereka sangat paham, tetapi terkait menciptakan pesan memang masih belum signifikan. Melalui pelatihan ini kita tentunya ingin mendorong mereka para siswa mau menciptakan konten melalui media baru.” Selain kemampuan memanfaatkan media baru dalam menciptakan konten Adi juga menyampaikan pertimbangan untuk melakukan kegiatan pelatihan jurnalisme warga ini adalah prinsip keberimbangan dalam jurnalisme harusnya membawa para siswa kepada tingkat pemahaman yang baik dalam memilah berita dan dalam menyusun berita, tentunya berita yang faktual, akurat, dan positif.” Para siswa selain menjadi pengguna teknologi yang baik tapi juga harus menjadi pembaca yang baik yang paham dampak perubahan teknologi pada media saat ini, jadi sederhananya kita belajar dari prinsip dasar jurnalisme di-mix dengan gadget kekinian untuk menjadi lebih paham dalam memanfaatkan media baru.” ujar Adi di akhir kegiatan.
Kegiatan yang berlangsung satu hari ini diisi dengan penyampaian materi mengenai jurnalisme warga, diskusi mengenai pemilahan informasi, dan juga latihan menulis positif dalam menciptakan konten internet yang sehat dan positif. Kegiatan ini diisi oleh para dosen dari Fakultas Komunikasi dan Bisnis khususnya Prodi Ilmu Komunikasi.