Telkom University bekerjasama dengan CV Karya Mulya Teknindo Lakukan Sosialisasi Reaktor Pengelola Sampah ke Warga Bandung 

Telkom University bekerjasama dengan CV Karya Mulya Teknindo Lakukan Sosialisasi Reaktor Pengelola Sampah ke Warga Bandung 

BANDUNG, 29 Juni 2024 – Pengelolaan sampah yang efektif dan efesien merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan masyarakat. Dengan mencegah adanya penumpukan sampah yang berlebih masyarakat dapat terhindah dari terinfeksi oleh bakteri, virus, dan serangga pembawa penyakit. Pengelolaan sampah yang baik juga dapat melindungi lingkungan dari pencemaran tanah, air, dan udara sehingga ekosistem tetap terjaga. Sampah ibarat pisau bermata dua, jika dikelola serampangan bisa mencemari, di sisi lain apabila diolah dengan benar bisa menjadi sumber daya berharga.  

Menurut wartaekonomi- berdasarkan dat BPS Kota Bandung 2023 volume sampah kota Bandung mencapai 1.594,18 ton perhari pada 2022. Dengan penyumbang terbesar ialah produksi sampah makanan dengan produksi harian mencapai 709,73 ton per hari atau sebesar 44,52% dari total harian sampah yang di produksi. Kota Bandung memiliki penduduk 2.527.854 Jika dibagi rata dengan jumlah peduduk, maka setiap orang di kota bandung memproduksi sampah sekitar 0,63kg tiap harinya.  

Telkom University bekerja sama dengan CV Karya Mulya mengadakan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi  alat reaktor sampah berbasis Internet of Things (IoT) dan Human Interface Machine secara terbuka melakukan sosialisasi bersama masyarakat di Mesjid Nurul al – falah, Cangkuang Kulon, Kab. Bandung. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi ke masyarakat tentang teknologi terbaru yang dikembangkan dengan Internet of things & Human Interface.  

Acara ini dipimpin oleh dosen Telkom University, Uruqul Nadhif Dzakiy, MT. Menurutkan agenda pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat melihat pengelolaan sampah dari sisi ekonomi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di daerah Cangkuang Kulon.  

Hasil dari sampah organik dapat menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan daya tawar lebih, dengan dua fokus yaitu edukasi dan pengembangan alat reaktor dengan harapan masyarakat Cangkuang pada akhirnya memilki pandangan ekonomik pada sampah dan dapat memanfaatkan alat reaktor yang dikembangkan secara efektif”, tuturnya.  

Doddy Natawijaya dari CV Karya Mulya Teknindo sebagai pengembang reaktor ini mengatakan bahwa alat ini difokuskan untuk pengelolaan sampah organik yang mana teknologi dari alat ini menggabungkan proses penggilingan dan pencampuran bahan dalam satu waktu.  

Reaktor sampah adalah teknologi yang diciptakan untuk memfokuskan pengolahan sampah organik menjadi pakan hewan, dengan menggabungkan beberapa aspek yaitu kondisi temperatur dan PH air,sehingga mengahsilkan parameter untuk bahan yang lain secara akurat seperti penambahan dedak dan rasio perbandingan sampah organik”, ungkap Doddy. 

“Teknologi ini menggabungkan proses penggilingan dan pencampuran bahan dalam satu waktu”, tambahnya.  

Reaktor ini memiliki fungsi utama dimana sampah organik dapat menjadi produk yang lebih bermanfaat melalui terknologi tersebut. Mengubah sampah organik menjadi pakan hewan ternak merupakan hasil utama yang dituju dari teknologi ini, akan tetapi dengan adanya teknologi ini ada beberapa manfaat lain yang bisa didapat yaitu:  mengurangi bau yang tidak sedap akibat penumpukan sampah organik, pengurangan volume sampah yang perlu dibuang ke TPA sehingga mengurangi dampak ke lingkungan, membantu dalam pengelolaan limbah organik dari rumah tangga, industri makanan, dan pertanian sehingga mengurangi pencemaran. 

Selain itu alat ini memili fungsi  yang lebih utama yaitu penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan kerkelanjutan lingkungan.  

Berharap impact nya tidak hanya bisa dirasakan untuk masyarakat cangkuang kulon, akan tetapi bisa dirasakan oleh bandung. Diharapkan teknologi yang dikembangkan dapat berkontribusi secara langsung”, harap Ade Setiawan sebagai perwakilan warga. 

Dalam sisi ekonomi masyarakat juga mendapatkan manfaat yang positif diantaranya ; penciptaan lapangan kerja baru dalam sektor pengelolaan sampah dan produksi pakan ternak, penggunaan teknologi dapat mendorong pertumbuhan Green Industry dan Inovasi dalam pengelolaan limbah, dan Penghematan biaya perternakan apabila teknologi ini digunakan oleh peternak itu sendiri. Menurut Dr. Agus Maolana Hidayat, Dosen Administrasi Bisnis Telkom University yang juga merupakan anggota dari program pengabdian masyarakat ini berharap bahwa program ini bisa berkesinambungan sehingga pengembangan reaktor ini menjadi lebih baik di kemudian hari.  

Harapannya kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat berkesinambungan dengan perkembangan alat dan kapasitas, diharapkan dapat memberikan input dan output yang baik. Kegiatan ini dapat membuka kesempatan baru untuk mahasiswa dalam segi bisnis dan perkembangan teknologi lebih jauh dengan kerja sama dari fakultas lain”, ungkap Agus. 

Reaktor yang dikembangkan diatur menggunakan sistem IoT atau Internet Of Things sebagai pemantauan dan pengendalian mesin reaktor sampah secara real time dari jarak jauh menggunakan internet, sensor yang ada mengatur tingkat ketinggian, bahan, suhu, kelembapan, dan takaran bahan yang disedot. Alat ini menggunakan beberapas sensor diantaranya sensor ketinggian dengan sensor kapasitif, sensor suhu dengan termokopel, dan sensor kelembapan. Dengan sistem IoT pengguna dengan mudah mendapatkan informasi secara realtime melalui sensor dan notifikasi apabila terjadi anomali atau masalah.  

A group of people standing togetherDescription automatically generated

Sosialisasi yang berlangsung pada Sabtu Pagi, 29 Juni 2024 di halaman rumah tokoh masyarakat sekaligus pengembang reaktor ini yaitu Doddy Natawijaya ini mendapatkan antusiasme tinggi dari perwakilan perangkat masyarakat sekitar, walaupun sosialisasi ini tidak mengundang banyak lapisan masyarakat. Peserta  mengharapkan agar dilaksanakan kembali sosialisasi ini dalam cakupan yang lebih besar. Para perwakilan lapisan masyarakat berharap informasi mengenai teknologi ini dapat disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat dan stakeholders yang bersangkutan, dikarenakan alat ini memiliki kesempatan untuk berkembang yang tinggi.  

Kegiatan pengabdian dari masyarakat dari Telkom University ini beranggotakan tiga dosen Administrasi Bisnis yaitu Uruqul Nadhif Dzakiy, MT, Dr. Agus Maulana Hidayat, dan Dematria Pringgabayu, MM, serta dibantu oleh beberapa mahasiswa yaitu diantaranya Subhan Syariifi Akbar, Ahmad Sulthon Fadh Hottob, dan Muhammad Rafi Dirgantara.  

Laporan: Subhan Syariifi Akbar, mahasiswa Administrasi Bisnis, Telkom University 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *